Salam


Senin, 15 April 2013

Perkembangan Serbuk Sari


Entri berikut adalah mengenai penelitian kelompok kir saya yaitu Kir IPA SMA Mutiara 17 Agustus, tentang perkembangan serbuk sari, semoga bermanfaat.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, yang telah menciptakan alam semesta ini. atas limpahan rahmatnya tugas ini dapat diselesaikan.tugas ini berdasarkan hasil penelitian kami.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota-anggota yang sudah bekerja sama dan sudah menyusun dengan baik.dan terimakasih atas perhatiannya.
Adapun tujuan tugas kami ini adalah memberikan contoh penelitian khususnya di bidang Biologi.
Kami mohon maaf bila tugas kami ini masih memiliki banyak kekurangan.kami sadar bahwa manusia pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing.kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca tugas ini,untuk memotifasi kami dalam membuat dan menyusun tugas-tugas yang berikutnya.semoga tugas ini membawa manfaat bagi semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………….……1
Daftar isi…………………………………………………………………………………….……..2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Tujuan…………   ………..……………………………………..……….………………..…...3
1.2 Latar Belakang………...……………………………………………….…..………….………3
1.3 Waktu dan Tempat……...………………………………………………………...……….…..3

Bab 2 Dasar teori..………………………………………………………………………………...4

Bab3 Metode penelitian
3.1 Alat dan Bahan....…………………………………..…...………………………….……….....5
3.2 Cara Kerja……………………………..………………………...………………….…………7
Bab 4 Hasil pengamatan..…………………………………………...………………….…………9
Bab 5 Kesimpulan…..……………………………………………..……….…………………….10



BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan serbuk sari

1.2  Latar Belakang
Serbuk sari atau pollen (bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma.Oleh karena itu kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bentuk dari serbuk sari.

1.3  Waktu dan Tempat
Waktu       : 11.00 – 12.30 WIB
Tempat      : Laboratorium SMA Mutiara 17 Agustus


BAB 2 DASAR TEORI

Serbuk sari atau pollen (bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma. Secara sitologi, serbuk sari merupakan sel dengan tiga nukleus, yang masing-masing dinamakan inti vegetatif, inti generatif I, dan inti generatif II. Sel dalam serbuk sari dilindungi oleh dua lapisan (disebut intine untuk yang di dalam dan exine yang di bagian luar) untuk mencegahnya mengalami dehidrasi.
Serbuk sari tidak tahan hidup lama di alam bebas.
Serbuk sariPollen itu sendiri tidak gamet laki-laki, tetapi masing-masing berisi butir serbuk sari vegetatif (non-reproduktif) sel-sel (hanya satu sel di sebagian besar tumbuhan berbunga tetapi beberapa tumbuhan lain) dan generatif (reproduktif) sel yang mengandung dua nukleus: tabung inti (yang memproduksi tabung serbuk sari) dan inti generatif (yang membagi untuk membentuk dua sel sperma). Sekelompok sel yang dikelilingi oleh selulosa dinding sel yang kaya disebut intine, dan tahan dinding luar sebagian besar terdiri dari sporopollenin disebut exine.
Serbuk sari diproduksi dalam microsporangium (yang terkandung dalam sebuah Angiosperm antera bunga, laki-laki kerucut dari tanaman termasuk jenis pohon jarum, atau laki-laki kerucut tumbuhan lain). Serbuk sari datang dalam berbagai bentuk (paling sering bola), ukuran, dan tanda-tanda permukaan karakteristik spesies (lihat elektron mikrograf di kanan atas). Serbuk sari pinus, cemara, dan cemara yang bersayap. Butiran serbuk sari yang terkecil, bahwa dari Lupakan-aku-bukan (Myosotis spp.), Adalah sekitar 6 μm (0,006 mm) diameter. Angin-borne serbuk sari dapat lebih besar sekitar 90-100 μm. Studi serbuk sari disebut Palinologi dan sangat berguna dalam Paleoecology, paleontologi, arkeologi, dan forensik.
Dalam angiosperma, selama pengembangan bunga yang antera terdiri dari massa sel yang muncul tidak dibedakan, kecuali untuk dibedakan sebagian dermis. Seperti bunga berkembang, empat kelompok sel sporogenous formulir di antera, sel-sel sporogenous subur dikelilingi oleh lapisan sel-sel steril yang tumbuh ke dalam dinding kantung serbuk sari, sebagian dari sel-sel tumbuh menjadi sel-sel nutrisi yang menyediakan nutrisi bagi mikrospora yang terbentuk oleh pembelahan meiosis dari sel sporogenous. Empat mikrospora haploid yang dihasilkan dari masing-masing sel diploid sporogenous disebut microsporocyte, setelah pembelahan meiosis. Setelah pembentukan mikrospora keempat, yang terkandung oleh callose dinding, pembangunan dinding butir serbuk sari dimulai. Dinding yang callose diuraikan oleh enzim yang disebut callase dan membebaskan serbuk sari tumbuh dalam ukuran dan bentuk karakteristik mengembangkan dan membentuk tahan dinding luar yang disebut exine dan dinding batin disebut intine. The exine adalah apa yang tersimpan dalam catatan fosil.

BAB 3 METODE PENELITIAN

                    1.1  Alat dan Bahan
§ Serbuk sari dari dua jenis bunga
§ Air suling (Aquades)
§ Glukosa / gula dengan persentasi 5% - 10% 
§ Petri disk
§ Plastik transparan
§ Baker glass & pipet tetes
§ Kapas
§ Mikroskop

1.2 cara kerja
§  Ambilah serbuk sari dari dua jenis tanaman berbeda
§ Potong plastik transparan berbentuk segitiga dan kotak masing-masing 2
§  Buatlah larutan gula 5% dan 10%
§  Tempelkan kapas pada petri disk, dan isi dengan air suling (usahakan sampai lembab)
§  masukkan potongan plastik transparan dengan jarak yang berjauhan
§  Teteskan larutan gula 5% dan 10% pada masing-masing potongan plastik transparan
§  Masukkan dan letakkan serbuk sari pada masing-masing potongan plastik transparan yang           sudah ditetesi larutan gula 5% dan 10%
§  Tutup petri disk dan biarkan selama 24 jam
§  Amati hasilnya dengan menggunakan mikroskop.



 BAB 4 HASIL PENGAMATAN
         Gambar Pengamatan
1.    Serbuk Sari Bunga Berwarna Putih (P)
SEBELUM 24 JAM

          


SETELAH 24 JAM



2.   Serbuk Sari Bunga Berwarna Putih (P)

SEBELUM 24 JAM



sETELAH 24 JAM




BAB 5 Kesimpulan
Dengan ini, kami menyimpulkan bahwa perkembangan dari serbuk sari setelah diberi larutan gula dan didiamkan selama 24 jam, akan memecah serbuk sari membentuk butiran kecil, bulat dan tajam.
Hasil pengamatan terlihat bentuk pollen dari bunga kembang sepatu Hibiscus rosa-sinensis adalah bulat dan bagian-bagiannya yaitu eksin (lapisan duri), intin (lapisan dalam) dan duri-duri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar