Entri berikut adalah mengenai penelitian kelompok kir saya yaitu Kir IPA SMA Mutiara 17 Agustus, tentang perkembangan serbuk sari, semoga bermanfaat.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat tuhan yang maha esa, yang telah menciptakan alam semesta ini. atas
limpahan rahmatnya tugas ini dapat diselesaikan.tugas ini berdasarkan hasil
penelitian kami.
Kami ucapkan terima kasih
kepada seluruh anggota-anggota yang sudah bekerja sama dan sudah menyusun
dengan baik.dan terimakasih atas perhatiannya.
Adapun tujuan tugas kami ini
adalah memberikan contoh penelitian khususnya di bidang Biologi.
Kami mohon maaf bila tugas
kami ini masih memiliki banyak kekurangan.kami sadar bahwa manusia pasti ada
kekurangan dan kelebihannya masing-masing.kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca tugas ini,untuk memotifasi kami dalam membuat dan menyusun
tugas-tugas yang berikutnya.semoga tugas ini membawa manfaat bagi semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………….……1
Daftar isi…………………………………………………………………………………….……..2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Tujuan………… ………..……………………………………..……….………………..…...3
1.2 Latar Belakang………...……………………………………………….…..………….………3
1.3 Waktu dan Tempat……...………………………………………………………...……….…..3
Bab 2 Dasar teori..………………………………………………………………………………...4
Bab3 Metode penelitian
3.1 Alat dan Bahan....…………………………………..…...………………………….……….....5
3.2 Cara Kerja……………………………..………………………...………………….…………7
Bab 4 Hasil pengamatan..…………………………………………...………………….…………9
Bab 5 Kesimpulan…..……………………………………………..……….…………………….10
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan kami melakukan
penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan serbuk sari
1.2 Latar
Belakang
Serbuk sari atau pollen
(bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari
tumbuhan berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma.Oleh karena
itu kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bentuk dari serbuk sari.
1.3 Waktu
dan Tempat
Waktu : 11.00 – 12.30 WIB
Tempat :
Laboratorium SMA Mutiara 17 Agustus
BAB 2 DASAR TEORI
Serbuk sari
tidak tahan hidup lama di alam bebas.
Serbuk
sariPollen itu sendiri tidak gamet laki-laki, tetapi masing-masing berisi butir
serbuk sari vegetatif (non-reproduktif) sel-sel (hanya satu sel di sebagian
besar tumbuhan berbunga tetapi beberapa tumbuhan lain) dan generatif
(reproduktif) sel yang mengandung dua nukleus: tabung inti (yang memproduksi
tabung serbuk sari) dan inti generatif (yang membagi untuk membentuk dua sel
sperma). Sekelompok sel yang dikelilingi oleh selulosa dinding sel yang kaya
disebut intine, dan tahan dinding luar sebagian besar terdiri dari
sporopollenin disebut exine.
Serbuk sari
diproduksi dalam microsporangium (yang terkandung dalam sebuah Angiosperm
antera bunga, laki-laki kerucut dari tanaman termasuk jenis pohon jarum, atau
laki-laki kerucut tumbuhan lain). Serbuk sari datang dalam berbagai bentuk
(paling sering bola), ukuran, dan tanda-tanda permukaan karakteristik spesies
(lihat elektron mikrograf di kanan atas). Serbuk sari pinus, cemara, dan cemara
yang bersayap. Butiran serbuk sari yang terkecil, bahwa dari Lupakan-aku-bukan
(Myosotis spp.), Adalah sekitar 6 μm (0,006 mm) diameter. Angin-borne serbuk
sari dapat lebih besar sekitar 90-100 μm. Studi serbuk sari disebut Palinologi
dan sangat berguna dalam Paleoecology, paleontologi, arkeologi, dan forensik.
Dalam
angiosperma, selama pengembangan bunga yang antera terdiri dari massa sel yang
muncul tidak dibedakan, kecuali untuk dibedakan sebagian dermis. Seperti bunga
berkembang, empat kelompok sel sporogenous formulir di antera, sel-sel
sporogenous subur dikelilingi oleh lapisan sel-sel steril yang tumbuh ke dalam
dinding kantung serbuk sari, sebagian dari sel-sel tumbuh menjadi sel-sel
nutrisi yang menyediakan nutrisi bagi mikrospora yang terbentuk oleh pembelahan
meiosis dari sel sporogenous. Empat mikrospora haploid yang dihasilkan dari
masing-masing sel diploid sporogenous disebut microsporocyte, setelah
pembelahan meiosis. Setelah pembentukan mikrospora keempat, yang terkandung
oleh callose dinding, pembangunan dinding butir serbuk sari dimulai. Dinding
yang callose diuraikan oleh enzim yang disebut callase dan membebaskan serbuk
sari tumbuh dalam ukuran dan bentuk karakteristik mengembangkan dan membentuk
tahan dinding luar yang disebut exine dan dinding batin disebut intine. The
exine adalah apa yang tersimpan dalam catatan fosil.
BAB 3 METODE
PENELITIAN
1.1 Alat
dan Bahan
§
Serbuk sari dari dua jenis bunga
§ Air suling (Aquades)
§ Glukosa / gula dengan persentasi 5% - 10%
§ Petri disk
§ Plastik transparan
§ Baker glass & pipet tetes
§ Kapas
§ Mikroskop
1.2 cara kerja
§ Ambilah serbuk sari dari dua jenis tanaman berbeda
§ Potong plastik transparan berbentuk segitiga dan kotak masing-masing 2
§ Buatlah larutan gula 5% dan 10%
§ Tempelkan kapas pada petri disk, dan isi dengan air suling (usahakan sampai lembab)
§ masukkan potongan plastik transparan dengan jarak yang berjauhan
§ Teteskan larutan gula 5% dan 10% pada masing-masing potongan plastik transparan
§ Masukkan dan letakkan serbuk sari pada masing-masing potongan plastik transparan yang sudah ditetesi larutan gula 5% dan 10%
§ Tutup petri disk dan biarkan selama 24 jam
§ Amati hasilnya dengan menggunakan mikroskop.
§ Ambilah serbuk sari dari dua jenis tanaman berbeda
§ Potong plastik transparan berbentuk segitiga dan kotak masing-masing 2
§ Buatlah larutan gula 5% dan 10%
§ Tempelkan kapas pada petri disk, dan isi dengan air suling (usahakan sampai lembab)
§ masukkan potongan plastik transparan dengan jarak yang berjauhan
§ Teteskan larutan gula 5% dan 10% pada masing-masing potongan plastik transparan
§ Masukkan dan letakkan serbuk sari pada masing-masing potongan plastik transparan yang sudah ditetesi larutan gula 5% dan 10%
§ Tutup petri disk dan biarkan selama 24 jam
§ Amati hasilnya dengan menggunakan mikroskop.
Gambar Pengamatan
1. Serbuk Sari Bunga Berwarna Putih (P)
SETELAH 24 JAM
2.
Serbuk Sari
Bunga Berwarna Putih (P)
SEBELUM 24 JAM
sETELAH 24 JAM
Dengan ini, kami menyimpulkan bahwa perkembangan dari serbuk sari
setelah diberi larutan gula dan didiamkan selama 24 jam, akan memecah serbuk
sari membentuk butiran kecil, bulat dan tajam.
Hasil
pengamatan terlihat bentuk pollen dari bunga kembang sepatu Hibiscus rosa-sinensis adalah bulat dan
bagian-bagiannya yaitu eksin (lapisan duri), intin (lapisan dalam) dan
duri-duri